EKONOMI-AKUNTANSI (2010)
KELOMPOK
2
1.
SU’UDIYAH C
2.
ANDI DE AYU E
3.
ALFA NOVI
4.
WINDA YUPRAMITA
Sabtu, 14 Januari 2012 , 18:59:00
JAKARTA - Pemilik restoran cepat saji KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), merevisi anggaran belanja modaldari semula Rp 300 miliar bertambah sedikit menjadi Rp 320 miliar. Ada gejala permintaan lebih tinggi sehingga perseroan butuh tambahan untuk kebutuhan_ekspansi_pada_2012.
Direktur FAST, Justinus D Juwono mengatakan, pihaknya akan menutupi capex tahun ini dari dana hasil penerbitan obligasi yang dilakukan tahun lalu. Dari aksi korporasi tersebut memang didapat dana segar sebesar Rp 200 miliar dan kekurangannya dari dana kas internal. Hingga akhir September 2011, dana kas tercatat sebanyak Rp 491,5 miliar.
Menurut Justinus, penambahan capex tersebut dilakukan seiring perubahan jumlah gerai baru yang akan dibangun di tahun ini. Sebelumnya, FAST hanya berencana membangun 20 gerai baru. "Sekarang kita akan membangun sekitar 25 sampai 30 gerai baru," ujarnya.
Pembangunan gerai baru rencananya di beberapakota besar di Jawa dan Sumatera. Dari sisi luas, setiap gerai akan dibangun di atas lahan sekitar 300 sampai 500 meter persegi. Meski begitu belum dijelaskan detail dari investasi untuk masing-masing gerai tersebut.
Anggaran capex tersebut tidak seluruhnya digunakan untuk penambahan gerai. Ada anggaran untuk biaya renovasi gerai yang sudah ada. Hingga akhir 2011, FAST sudah memiliki gerai sebanyak_417_unit.
Sebanyak 40 gerai dari jumlah tersebut merupakan gerai yang free standing, sedangkan sisanya gerai yang berada di pusat perbelanjaan. Namun, Justinus belum bisa menjelaskan jumlah_gerai_yang_akan_direnovasi_pada_tahun_ini.
Justinus mengatakan bahw aFAST memang harus terus melakukan ekspansi guna mengikuti pertumbuhan industri makanan cepat saji di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan masyarakat terutama di kalangan kelas menengah. "Kita memang harus ekspansi agar_bisa_menjangkau_lebih_banyak_masyarakat,"_ungkapnya.
Maka rencana ekspansi gerai tersebut diharapkan mampu menopang pertumbuhan kinerja keuangan perseroan. FAST mengincar penjualan sebesar Rp 3,74 triliun sampaiRp 3,81 triliun pada 2012. Jumlah tersebut naik 13 persen sampai 15 persen dari penjualan tahun 2011 yang diproyeksikan mencapai Rp 3,31 triliun. Laba bersih diharapkan terjadi kenaikan sebesar 8 persendari perolehan tahun 2011 yang diproyeksikan mencapaiRp 264,8 miliar.
Hingga akhir September 2011, FAST mencetak kenaikkan penjualan 13,06 persen menjadi Rp 2,44 triliun. Kenaikkan laba bersih sebesar7,51 persen men jadi Rp 175,44 miliar.(gen/kim)
è Faktor
Internal yang mempengaruhi tingkat konsumsi berdasarkan bahan artikel di atas :
a.
Pendapatan
Rumah Tangga ( Household Income )
Pendapatan rumah tangga sangat besar
pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi. Semakin baik tingkat pendapatan seorang
konsumen, maka tingkat konsumsi terhadap KFC tersebut semakin tinggi. Karena ketika
tingkat pendapatan meningkat, kemampuan rumah tangga konsumsi untuk makan di
tempat makan seperti KFC tersebut menjadi semakin besar dan mungkin juga pola
hidup menjadi semakin konsumtif, setidak-tidaknya semakin menuntut kualitas
yang baik dibanding yang lain.
Berbeda dengan seseorang yang
berpendapatan rendah, mungkin mereka akan lebih memilih makan di warung yang mungkin
harganya lebih murah.
b.
Kekayaan
Rumah Tangga ( Household Wealth )
Dalam pengertian
kekayaaan rumah tangga adalah kekayaan rill (rumah, tanah, dan mobil) dan
financial (deposito berjangka, saham, dan surat-surat berharga). Kekayaan
tersebut dapat meningkatkan konsumsi, karena menambah pendapatan disposable.
Dalam hal ini seorang
konsumen secara otomatis dapat juga meningkatkan konsumsi makannya di KFC jika
mereka memiliki kekayaan yang besar karena mereka merasa mampu. Untuk konsumen
kelas menengah mungkin mereka lebih memilih tempat lain sesuai dengan
kemampuanya.
c.
Tingkat
Bunga ( Interest Rate )
Tingkat bunga yang
tinggi dapat mengurangi keinginan konsumsi. Dengan tingkat bunga yang tinggi,
maka biaya untuk mengonsumsi akan semakin mahal. Bagi mereka yang ingin
mengonsumsi dengan berutang dahulu, misalnya dengan meminjam dari bank atau
menggunakan kartu kredit, biaya bunga semakin mahal, sehingga lebih baik
menunda/mengurangi konsumsi makan di gerai KFC tersebut, dan memilih ditempat
makan yang lebih murah.
d.
Perkiraan
Tentang Masa Depan (Household Expectation About The Future)
Faktor-faktor internal
yang dipergunakan untuk memperkirakan prospek masa depan rumah tangga antara
lain seperti pekerjaan, karier dan gaji yang menjanjikan, banyak anggota
keluarga yang telah bekerja. Seorang konsumen akan memilih karier atau
pekerjaan yang lebih tinggi dan menjanjikan, supaya dapat mengonsumsi di KFC
tersebut
è Hubungan
KFC tambah modal dengan tingkat konsumsi
Restoran cepat
saji KFC, PT. Fast Food Indonesia Tbk (FAST) menambah modal dari 30 miliar
menjadi 320 miliar. Untuk menambah jumlah gerai yang akan dibangun. Selain
membangun beberapa gerai baru, sebagian dari dana tersebut juga digunakan untuk
memperbaiki beberapa gerai lainnya. FAST melakukan tambah modal dengan tujuan
jika mereka melakukan ekspansi di beberapa daerah untuk mengikuti pertumbuhan
industry makanan cepat saji di Indonesia, maka pendapatan mereka akan semakin
meningkat. Disamping itu, mereka melihat bahwa peningkatan pendapatan
masyarakat dikalangan kelas menengah meningkat, sehingga tingkat konsumsi mereka
terhadap KFC pun juga ikut meningkat.
SUMBER REFERENSI
Jawa Pos Edisi 14 Januari 2012