LAPORAN STUDY TOUR
Bursa
Efek Indonesia (BEI)
Bursa Efek
Indonesia (BEI) mengaku likuiditas transaksi harian saham masih kecil
dibandingkan negara Asean lain seperti Thailand. Transaksi harian di BEI baru
mencapai Rp5,06 triliun pada 2011.
"Likuiditas kita masih belum cukup besar untuk bersaing di pasar Asean. Bila kita dibandingkan dengan Thailand, transaksinya mencapai dua kali lipat dari bursa saham kita padahal kapitalisasi pasar saham kita lebih besar," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, saat ditemui wartawan akhir pekan ini.
Lebih lanjut ia mengatakan, transaksi harian saham masih kecil ini dipengaruhi dari karakteristik bangsa Indonesia yang lebih menyukai menabung. Hal itu membuat perkembangan jumlah investor domestik di pasar modal Indonesia cukup lambat. Meski begitu, dengan penurunan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6% diharapkan investor dan calon investor dapat bertransaksi saham di BEI."BI turunkan BI Rate jadi 6% diharapkan dapat membuat pasar saham kembali dilirik sehingga dapat bertransaksi saham di pasar modal dibandingkan menyimpan di bank," kata Eddy.
Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan kapitalisasi pasar saham dapat mencapai US$750 miliar pada 2015. Hingga kini, kapitalisasi pasar saham BEI mencapai Rp3,481 triliun per 2 Desember 2011.
"Hingga akhir tahun, kami menargetkan kapitalisasi pasar mencapai US$380 miliar," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, saat ditemui wartawan akhir pekan ini.
Hingga kini, kapitalisasi pasar saham terbesar masih dipegang oleh Singapura senilai US$477,6 miliar, disusul Malaysia senilai US$387,92 miliar, dan Indonesia US$371,70 miliar. Selain itu, kapitalisasi pasar saham Thailand senilai US$262,63 miliar dan Filipina senilai US$152.14 miliar.
Dengan kapitalisasi saham tersebut, Eddy optimis hingga 2015, pihaknya bisa meningkatkan kapitalisasi pasar menjadi US$750 miliar, dan itu lebih tinggi dibandingkan Malaysia dan Singapura."Kami optimis tiga tahun yang akan datang kapitalisasi pasar saham kita mencapai US$750 miliar," tutur Eddy.
Seperti diketahui, hingga kini jumlah emiten yang tercatat di BEI mencapai 437 emiten per 2 Desember 2011. Jumlah emiten yang tercatat di BEI mencapai 20 emiten dengan nilai penawaran umum saham perdana mencapai Rp15,98 triliun.
"Likuiditas kita masih belum cukup besar untuk bersaing di pasar Asean. Bila kita dibandingkan dengan Thailand, transaksinya mencapai dua kali lipat dari bursa saham kita padahal kapitalisasi pasar saham kita lebih besar," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, saat ditemui wartawan akhir pekan ini.
Lebih lanjut ia mengatakan, transaksi harian saham masih kecil ini dipengaruhi dari karakteristik bangsa Indonesia yang lebih menyukai menabung. Hal itu membuat perkembangan jumlah investor domestik di pasar modal Indonesia cukup lambat. Meski begitu, dengan penurunan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6% diharapkan investor dan calon investor dapat bertransaksi saham di BEI."BI turunkan BI Rate jadi 6% diharapkan dapat membuat pasar saham kembali dilirik sehingga dapat bertransaksi saham di pasar modal dibandingkan menyimpan di bank," kata Eddy.
Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan kapitalisasi pasar saham dapat mencapai US$750 miliar pada 2015. Hingga kini, kapitalisasi pasar saham BEI mencapai Rp3,481 triliun per 2 Desember 2011.
"Hingga akhir tahun, kami menargetkan kapitalisasi pasar mencapai US$380 miliar," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, saat ditemui wartawan akhir pekan ini.
Hingga kini, kapitalisasi pasar saham terbesar masih dipegang oleh Singapura senilai US$477,6 miliar, disusul Malaysia senilai US$387,92 miliar, dan Indonesia US$371,70 miliar. Selain itu, kapitalisasi pasar saham Thailand senilai US$262,63 miliar dan Filipina senilai US$152.14 miliar.
Dengan kapitalisasi saham tersebut, Eddy optimis hingga 2015, pihaknya bisa meningkatkan kapitalisasi pasar menjadi US$750 miliar, dan itu lebih tinggi dibandingkan Malaysia dan Singapura."Kami optimis tiga tahun yang akan datang kapitalisasi pasar saham kita mencapai US$750 miliar," tutur Eddy.
Seperti diketahui, hingga kini jumlah emiten yang tercatat di BEI mencapai 437 emiten per 2 Desember 2011. Jumlah emiten yang tercatat di BEI mencapai 20 emiten dengan nilai penawaran umum saham perdana mencapai Rp15,98 triliun.
Indofood
Sukses Makmur
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
|
|
Industri
|
Makanan dan
minuman
|
Didirikan
|
|
Tokoh penting
|
Sudono Salim(pendiri)
|
PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT
Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan
produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas
di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya
Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi
Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Dalam
beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,
mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di rak para pedagang eceran.
Sejarah
· 1990 - Didirikan
dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.
· 1994 - Berganti
nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur.
· 1995 -
Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
· 1997 - Mengakuisisi
80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis serta
distribusi.
· 2005 - Membentuk
perusahaan patungan dengan Nestlé, mengakuisisi perusahaan perkebunan di
Kalimantan Barat.
· 2006 -
Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd.
· 2007 -
Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham
baru.
· 2008 -
Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif 68,57%
saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka.
· 2009 - Memulai
proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT Indofood CBP
Sukses Makmur (ICBP) dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang
diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk
Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke
dalam ICBP.
· 2010 -
Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan
saham anak perusahaan dh Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke
ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan
saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010.
Produk
utama
Anak
perusahaan
· PT Indolakto
UNIVERSITAS
PASUNDAN BANDUNG
Pada hakekatnya
manusia selalu bergerak menuju pada kesempurnaan. Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) UNPAS atau dulunya dikenal dengan nama Senat Mahasiswa Universitas
Pasundan (SEMUP) telah vakum kurang lebih sekitar 8 tahun yang lalu. Kesadaran
akan pentingnya suatu organisasi kemahasiswaan tingkat Universitas ini menjadi
latar belakang niatan teman-teman Mahasiswa dalam rangka membangkitkan kembali
organisasi ini. Gerakan kearah pengaktifan kembali organisasi ini mulai
terdengar sejak tahun 2003 yang lalu. Saat itu gerakan yang dilakukan belum
bersifat komprehensif dan konflik yang muncul saat itu terasa sangat keras dari
berbagai pihak. Pro dan kontra mewarnai perjalanan tersebut hingga kini, namun
semua itu dilalui tanpa putus asa. Kekurangan demi kekurangan dan kritikan yang
muncul menambah referensi untuk semakin menyempurnakan proses tersebut. Hingga
di tahun 2004, teman-teman Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Se-UNPAS
membentuk suatu badan yang dinamakan FKMUP ( Forum Kongres Mahasiswa
Universitas Pasundan). Badan tersebut dibentuk sebagai salah satu langkah
merealisasikan kesepakatan yang dibuat antara teman-teman BEM Se-UNPAS dengan
teman-teman Mahasiswa yang tergabung dalam UKM UNPAS . Kesepakatan untuk
pengaktifan BEM UNPAS itu terdiri atas empat hal yaitu dibentuknya FKMUP,
adanya Legalisasi, adanya Sosialisasi dan terakhir diadakannya Kongres
Pembentukan BEM UNPAS. FKMUP saat itu berhasil menyusun rancangan draft Kongres
yang dibutuhkan untuk pengaktifan organ ini, namun ternyata perjuangan saat itu
tidak berhasil karena satu dan lain hal yang begitu kompleks. Perjuangan tidak
berhenti sampai disitu, pada tahun 2005 teman-teman BEM Se-UNPAS bergabung
kembali dan merapatkan barisan demi satu tujuan bersama. Bahkan pernah
dilakukan Diskusi Publik yang mendatangkan Pihak Rektorat dan Pelaku Sejarah
SEMUP sebagai pembicara. Pada masa itu, teman-teman Mahasiswa hampir melakukan
Deklarasi, namun langkah tersebut kembali terhalang oleh beberapa hal dan
akhirnya pengaktifan ini kembali tertunda.
Pada tahun 2006,
Mahasiswa yang tergabung dalam (Badan Eksekutif Mahasiswa) BEM berbagai
Fakultas Se-Universitas Pasundan kembali melakukan pertemuan yang intensif
setiap 2 kali dalam seminggu ditengah-tengah kesibukan program kerja internal
mereka. Terkadang pertemuan dilakukan sekali seminggu di kesekretariatan BEM
masing-masing Fakultas secara bergantian. Dari pertemuan itu, muncul kembali
niat untuk mengaktifkan kembali BEM UNPAS guna meningkatkan kegiatan penalaran
Mahasiswa secara komprehensif, mengkritisi kebijakan Rektorat secara lebih
dalam serta mengharumkan nama UNPAS dalam event-event dan perlombaan bidang
intelektual dan penalaran baik ditingkat nasional bahkan internasional. Proses
pengaktifan ini bukanlah suatu tindakan menciptakan organisasi baru dalam
bentuk deklarasi dikarenakan BEM ini sebelumnya telah ada, jadi yang perlu
dilakukan dalam rangka pengaktifan ini adalah menyelenggaran Kongres. Proses
demi proses dilakukan demi mencapai tujuan bersama yaitu mengaktifkan kembali
BEM UNPAS mulai dari sosialisasi tingkat Fakultas dan Universitas, pembentukan
panitia Ad Hoc sebagai badan persiapan Kongres, Legalisasi dari Rektorat hingga
terakhir pelaksanaan Kongres. Memang dalam proses ini pun kami akui masih
terdapat kekurangan, namun hal tersebut bukanlah menjadi alasan untuk tidak
terbentuknya BEM ini, melainkan sebaliknya segala kekurangan dapat menjadi
tambahan informasi, referensi dan pengetahuan guna menyempurnakan perjalanan
BEM UNPAS mencapai tujuan yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar