Kamis, 29 Desember 2011

hasil stady tour ke JBJ


LAPORAN STUDY  TOUR
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku likuiditas transaksi harian saham masih kecil dibandingkan negara Asean lain seperti Thailand. Transaksi harian di BEI baru mencapai Rp5,06 triliun pada 2011.

"Likuiditas kita masih belum cukup besar untuk bersaing di pasar Asean. Bila kita dibandingkan dengan Thailand, transaksinya mencapai dua kali lipat dari bursa saham kita padahal kapitalisasi pasar saham kita lebih besar," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, saat ditemui wartawan akhir pekan ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, transaksi harian saham masih kecil ini dipengaruhi dari karakteristik bangsa Indonesia yang lebih menyukai menabung. Hal itu membuat perkembangan jumlah investor domestik di pasar modal Indonesia cukup lambat. Meski begitu, dengan penurunan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6% diharapkan investor dan calon investor dapat bertransaksi saham di BEI."BI turunkan BI Rate jadi 6% diharapkan dapat membuat pasar saham kembali dilirik sehingga dapat bertransaksi saham di pasar modal dibandingkan menyimpan di bank," kata Eddy.

Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan kapitalisasi pasar saham dapat mencapai US$750 miliar pada 2015. Hingga kini, kapitalisasi pasar saham BEI mencapai Rp3,481 triliun per 2 Desember 2011.

"Hingga akhir tahun, kami menargetkan kapitalisasi pasar mencapai US$380 miliar," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, saat ditemui wartawan akhir pekan ini.

Hingga kini, kapitalisasi pasar saham terbesar masih dipegang oleh Singapura senilai US$477,6 miliar, disusul Malaysia senilai US$387,92 miliar, dan Indonesia US$371,70 miliar. Selain itu, kapitalisasi pasar saham Thailand senilai US$262,63 miliar dan Filipina senilai US$152.14 miliar.

Dengan kapitalisasi saham tersebut, Eddy optimis hingga 2015, pihaknya bisa meningkatkan kapitalisasi pasar menjadi US$750 miliar, dan itu lebih tinggi dibandingkan Malaysia dan Singapura."Kami optimis tiga tahun yang akan datang kapitalisasi pasar saham kita mencapai US$750 miliar," tutur Eddy.

Seperti diketahui, hingga kini jumlah emiten yang tercatat di BEI mencapai 437 emiten per 2 Desember 2011. Jumlah emiten yang tercatat di BEI mencapai 20 emiten dengan nilai penawaran umum saham perdana mencapai Rp15,98 triliun.

Indofood Sukses Makmur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Industri
Makanan dan minuman
Didirikan
Tokoh penting
Sudono Salim(pendiri)
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
Sejarah
·      1990 - Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.
·      1994 - Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur.
·      1995 - Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
·      1997 - Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis serta distribusi.
·      2005 - Membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé, mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
·      2006 - Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd.
·      2007 - Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham baru.
·      2008 - Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka.
·      2009 - Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP.
·      2010 - Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan dh Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010.


Produk utama                       
·      Indomie
·      Pop Mie
·      Sarimi
·      Supermi
·      Mie Telur Cap 3 Ayam
·      Pop Bihun
·      Cheetos
·      Chiki
·      Jet-Z
·      Lays Potato Chips
·      Chitato Potato Chips
·      Qtela Cassava Chips
·      Indomilk
·      Cap Enaak
·      Tiga Sapi
·      Indoeskrim
Anak perusahaan
·      PT Indofood Fritolay Makmur (joint venture dengan PepsiCo)
·      PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (joint venture dengan Nestlé)
·      PT Indolakto
·      PT PepsiCola Indobeverages (joint venture dengan PepsiCo)
·      PT Sari Incofood Corporation (joint venture dengan Incofood Corporation)
·      PT Quaker Indonesia (joint venture dengan Quaker Oats Company)







UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
Pada hakekatnya manusia selalu bergerak menuju pada kesempurnaan. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNPAS atau dulunya dikenal dengan nama Senat Mahasiswa Universitas Pasundan (SEMUP) telah vakum kurang lebih sekitar 8 tahun yang lalu. Kesadaran akan pentingnya suatu organisasi kemahasiswaan tingkat Universitas ini menjadi latar belakang niatan teman-teman Mahasiswa dalam rangka membangkitkan kembali organisasi ini. Gerakan kearah pengaktifan kembali organisasi ini mulai terdengar sejak tahun 2003 yang lalu. Saat itu gerakan yang dilakukan belum bersifat komprehensif dan konflik yang muncul saat itu terasa sangat keras dari berbagai pihak. Pro dan kontra mewarnai perjalanan tersebut hingga kini, namun semua itu dilalui tanpa putus asa. Kekurangan demi kekurangan dan kritikan yang muncul menambah referensi untuk semakin menyempurnakan proses tersebut. Hingga di tahun 2004, teman-teman Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Se-UNPAS membentuk suatu badan yang dinamakan FKMUP ( Forum Kongres Mahasiswa Universitas Pasundan). Badan tersebut dibentuk sebagai salah satu langkah merealisasikan kesepakatan yang dibuat antara teman-teman BEM Se-UNPAS dengan teman-teman Mahasiswa yang tergabung dalam UKM UNPAS . Kesepakatan untuk pengaktifan BEM UNPAS itu terdiri atas empat hal yaitu dibentuknya FKMUP, adanya Legalisasi, adanya Sosialisasi dan terakhir diadakannya Kongres Pembentukan BEM UNPAS. FKMUP saat itu berhasil menyusun rancangan draft Kongres yang dibutuhkan untuk pengaktifan organ ini, namun ternyata perjuangan saat itu tidak berhasil karena satu dan lain hal yang begitu kompleks. Perjuangan tidak berhenti sampai disitu, pada tahun 2005 teman-teman BEM Se-UNPAS bergabung kembali dan merapatkan barisan demi satu tujuan bersama. Bahkan pernah dilakukan Diskusi Publik yang mendatangkan Pihak Rektorat dan Pelaku Sejarah SEMUP sebagai pembicara. Pada masa itu, teman-teman Mahasiswa hampir melakukan Deklarasi, namun langkah tersebut kembali terhalang oleh beberapa hal dan akhirnya pengaktifan ini kembali tertunda.
Pada tahun 2006, Mahasiswa yang tergabung dalam (Badan Eksekutif Mahasiswa) BEM berbagai Fakultas Se-Universitas Pasundan kembali melakukan pertemuan yang intensif setiap 2 kali dalam seminggu ditengah-tengah kesibukan program kerja internal mereka. Terkadang pertemuan dilakukan sekali seminggu di kesekretariatan BEM masing-masing Fakultas secara bergantian. Dari pertemuan itu, muncul kembali niat untuk mengaktifkan kembali BEM UNPAS guna meningkatkan kegiatan penalaran Mahasiswa secara komprehensif, mengkritisi kebijakan Rektorat secara lebih dalam serta mengharumkan nama UNPAS dalam event-event dan perlombaan bidang intelektual dan penalaran baik ditingkat nasional bahkan internasional. Proses pengaktifan ini bukanlah suatu tindakan menciptakan organisasi baru dalam bentuk deklarasi dikarenakan BEM ini sebelumnya telah ada, jadi yang perlu dilakukan dalam rangka pengaktifan ini adalah menyelenggaran Kongres. Proses demi proses dilakukan demi mencapai tujuan bersama yaitu mengaktifkan kembali BEM UNPAS mulai dari sosialisasi tingkat Fakultas dan Universitas, pembentukan panitia Ad Hoc sebagai badan persiapan Kongres, Legalisasi dari Rektorat hingga terakhir pelaksanaan Kongres. Memang dalam proses ini pun kami akui masih terdapat kekurangan, namun hal tersebut bukanlah menjadi alasan untuk tidak terbentuknya BEM ini, melainkan sebaliknya segala kekurangan dapat menjadi tambahan informasi, referensi dan pengetahuan guna menyempurnakan perjalanan BEM UNPAS mencapai tujuan yang diharapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar